Selasa, 22 September 2009

SPATIAL ADJUSMENT

SPATIAL ADJUSTMENT

ESRI, 1990, mendefinisikan SIG sebagai suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

Spatial Adjustment merupakan salah satu fasilitas dalam software ArcGIS 9.x.
ArcGIS dalam Spatial Adjustment menyediakan tiga tipe transformasi yaitu: affine, similarity, dan projective.

Transformasi affine dapat melakukan differential scaling, skew, rotation, dan translation pada data. Transformasi affine memerlukan minimal 3 displacement links.

Transformasi similarity menskalakan, merotasi, dan mentranslasi data tetap mempertahankan aspek rasio dari feature yang ditransformasikan. Transformasi similarity memerlukan minimal 2 displacement links.

Transformasi projective berdasarkan pada formula yang lebih kompleks yang memerlukan minimal 4 displacement links:
x’ = (Ax + By + C) / (Gx + Hy + 1)
y’ = (Dx + Ey + F) / (Gx + Hy + 1)
Metode ini digunakan untuk transformasi data yang diperoleh langsung dari aerial photography.

Selain metode tranformasi di atas, tersedia juga metode adjustment lainnya yakni rubbersheet dan edgesnap.

Rubber sheeting
Distorsi geometrik pada umumnya menimpa source maps. Dapat disebabkan karena ketidaksempurnaan dalam registrasi, kurangnya kontrol geodetik pada sumber data, atau sebab-sebab lainnya. Rubber sheeting mengkoreksi kesalahan koordinat dengan geometric adjustment.

Edgematching
Proses edgematching mengatur features sepanjang edge dari satu layer ke features dari layer adjoin. Layer yang kurang akurat di-adjust, dan layer lainnya sebagai kontrol.

Ada fasilitas lagi terkait dengan atribut dari data yang di-adjust...

Attribute transfer
Attribute transfer biasanya digunakan untuk meng-copy attribut dari layer yang kurang akurat atau detail ke yang lebih akurat. Misalnya, digunakan untuk transfer nama feature hidrologi dari peta hasil digitasi dan generalisasi skala 1:500,000 ke peta skala 1:24,000.
Dalam ArcMap, kita dapat menentukan atribut yang ingin ditransfer antar layer secara interaktif dengan memilih feature source dan target.

Referensi : ArcGIS Dekstop Help.ESRI...

Sabtu, 29 Agustus 2009

ArcGIS-SPATIAL ANALYST

A very powerful tool used to perform spatial analysis:
Used to: Derive Information, Identify Spatial Relationships, Find Suitable Locations, Calculate Cost of Travel

ArcGIS Spatial Analyst membantu kita untuk dapat melakukan:

Surface analysis

Surface Analysis tools bermanfaat dalam menurunkan informasi geospasial dari data ketinggian, seperti

§ Slope

§ Aspect

§ Hillshade

§ Viewshed


Surface creation

Surface Analysis tools mempunyai interpolation tools untuk membuat surface dari data sampel hasil pengukuran.

§ Spline

§ Inverse Distance Weighted

§ Kriging (Ordinary, Universal)

Raster calculation

Raster calculator à untuk menggabungkan bermacam dataset dengan parameter tertentu

Raster calculator juga merupakan tool untuk :

§ Calculating map algebra

§ Map functions

§ Conducting queries

Distance Analysis

Dapat memberikan informasi seperti:

§ Jarak ke rumah sakit terdekat pada lokasi tertentu.

§ Menemukan semua restoran pada lokasi tertentu.

§ Shortest or least cost path dari satu lokasi ke lokasi lainnya

Minggu, 19 Juli 2009

Pengolahan Landsat untuk Garis Pantai

Landsat for Coastline Using ENVI 4.0 and ER Mapper 6.4
by Aji Putra Perdana, S.Si

SEDIKIT PETUNJUK PENGOLAHAN DATA LANDSAT MENGGUNAKAN ENVI 4.0 DAN ER-MAPPER 6.4 UNTUK IDENTIFIKASI GARIS PANTAI
Oleh Aji Putra Perdana, S.Si


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengolahan data Landsat untuk identifikasi garis pantai menggunakan ENVI dan ER Mapper pada dasarnya melalui dua tahapan yakni pengolahan awal dan pengolahan inti. Pengolahan awal data landsat ini menggunakan software ENVI 4.0 untuk dijadikan ke dalam satu dataset band 245. Kemudian tahapan selanjutnya ialah pengolahan inti menggunakan software ER Mapper 6.4 dengan formula if (i1/i2) >= 1 then 1 else if (i3/i2) >= 1 then 1 else 2. Alasan penggunaan kedua software tersebut ialah kebiasaan dan kemudahan dari si penulis yang mengkombinasikan kemampuan dari keduanya untuk pengolahan citra digital.



Ekstraksi Data
Ekstrak file Landsat untuk band 2, band 4 dan band 5 yang telah berhasil kita download.


Menyimpan band 2,4, dan 5 ke dalam satu dataset

  1. Buka software ENVI 4.0
  2. Pilih Open External File -> Generic Formats ->TIFF/GeoTIFF
  3. Pilih sekaligus file band 2, 4, dan 5 -> Open
  4. Semua file tersebut akan muncul di Available Bands List, lalu simpan ketiga band tersebut ke dalam satu file ENVI Standard.
  5. Pilih files yang akan dijadikan ke dalam satu dataset. Pada New File Builder, pilih Import File...
  6. Pilih semua files yakni files band 2, band 4 dan band 5, kemudian klik OK.
  7. Urutkan files dari band 2 sebagai band pertama, band 4 sebagai band kedua, dan band 5 sebagai band ketiga.
  8. Pilih Reorder Files..., kemudian klik dan tahan sambil memindahkan band 2 ke posisi pertama, diikuti band 4 di posisi kedua dan band 5 di posisi ketiga.
  9. Setelah selesai diurutkan filesnya band2,4,5 pada Reorder Files... lalu klik OK.
  10. Simpan files (misalnya, dengan nama: p125r060_b245), lalu klik OK.

Keterangan pemberian nama files: p(nomer path)r(nomer row)_b245 -> penamaan ini untuk memudahkan kita.

  1. Proses pembuatan files baru sedang berlangsung
  2. Files baru akan tampil di Available Bands List

Export Data ke format ER Mapper File

  1. Simpan files baru yakni dataset band 245 ke dalam format data ER Mapper, karena pengolahan selanjutnya akan dilakukan menggunakan software ER Mapper. INGAT !!! bahwa pada files dataset tersebut band 1 merupakan band 2, band 2 merupakan band 4, dan band 3 merupakan band 5.
  2. Pilih files dataset band 245, lalu klik OK.
  3. Tulis nama files, tambahkan er (misalnya: p125r060_b2445er) pada nama files yang sudah ada untuk mempermudah kita.
  4. Tunggu proses selesai, kemudian bisa kita tutup software ENVI 4.0

Pengolahan Data Menggunakan ER Mapper 6.4

  1. Buka software ER Mapper 6.4
  2. Klik pada icon (Edit Algorithm) di menu utama ER Mapper dan akan ditampilkan 2 window dengan nama : ‘Algorithm not yet saved’ dan ‘Algorithm’
  3. Klik pada icon (Load Dataset) pada window Algorithm untuk membuka file p125r060_b245er.ers (Buka file dataset yang berisi data band 2, 4 dan 5).
  4. Tampilkan citra dengan transformasi Display Histogram Only

Pada window Algorithm, klik (Edit Transform Limits) sebelah kanan.

Terlihat window Transform.

Catatan: untuk langkah ini, pastikan hanya menampilkan 1 layer dan layer tersebut dalam pseudo layer dan color table serta color mode dalam pseudocolor.

Klik (Edit Formula), dan window Formula Editor akan tampil.

Catatan : Apabila Formula telah ada, klik File / Open pada window Formula editor, kemudian ke direktori tempat formula itu tersimpan.

Perhatikan bahwa: INPUT 1 = pilih band 2,

INPUT 2 = pilih band 1, dan

INPUT 3 = pilih band 3


INGAT !!! bahwa : band 1 merupakan band 2 data landsat, band 2 merupakan band 4 data landsat, dan band 3 merupakan band 5 data landsat.

Bila Belum : Pada window Formula Editor masukkan Formula berikut ini:

if (i1/i2) >= 1 then 1 else if (i3/i2) >= 1 then 1 else 2

Klik Apply Changes..

Klik Close.

Pastikan semua transform dalam keadaan Display Histogram Only.

  1. Klik icon (Save As) dan pada Files of Type, pilih ER Mapper Raster Dataset (.ers)
  2. Ketik untuk Output Dataset : p125r060_b245er_land.ers (nama terserah yang penting mudah diingat)
  3. Kemudian klik OK. Akan tampil window Save As ER Mapper Raster Dataset, Pada Data Type, klik Unsigned8BitInteger, Klik OK.

Window status akan memperlihatkan persentasi prosesnya.

Cek Files Hasil Olahan Identifikasi Daratan

  1. Buka file hasil olahan p125r060_b245er_land.ers.
  2. Kemudian pada Algorithm klik histogram, untuk mengatur nilai histogram data ke nilai sebenarnya yang dimiliki oleh data hasil olahan (yakni nilai DN (Digital Number) = 1 dan 2).

Pilih Limits à Limits to Actual

akan tampil data hasil olahan yang sudah membedakan daratan dan lautan

bisa dilanjutkan untuk dikonversi ke dalam format vektor...

c u in next episode...


-end-

"Don’t be silent, do something and smile for Planet of Earth”
by Aji Putra Perdana
"The Transformer of GIS and Remote Sensing“
http://ajiputrap.blogspot.com/

Dancing in A Globalized, Dancing with Love and Peace for Our Planet of Earth”
by My Little Sister


Salam Hangat,

Mencoba berpikir sederhana untuk memecahkan kerumitan dari sebuah problematika.

Senin, 06 Juli 2009

ArcGIS Tutorial : Pengolahan Citra Digital

ArcGIS is a complete system for authoring, serving, and using geographic information. It is an integrated collection of GIS software products for building and deploying a complete GIS wherever it is needed—on desktops, servers, or custom applications; over the Web; or in the field.

ArcGIS merupakan software SIG yang juga memiliki kemampuan dalam pengolahan data raster (citra satelit penginderaan jauh).

Pengolahan citra digital pada umumnya menggunakan software-software pengolahan citra, seperti ENVI, ErMapper, Erdas, Ilwis, dll.Tetapi seperti halnya ArcView dengan ekstensi Image Analyst, software ArcGIS ini juga mempunyai kemampuan dalam pengolahan data raster dengan fasilitas ArcToolbox-nya yang memiliki bermacam-macam Tools dan ekstensi yang disediakan ArcGIS.

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.x

Cuplikan kata pengantar :

" ArcGIS merupakan software GIS yang “LUAR BIASA”. Alhamdulillah...telah tertuangkan lagi Pengolahan Citra Digital Menggunakan Software ArcGIS 9.2. Sedikit tulisan ini merupakan cuplikan dan editan dari tulisan sebelumnya ........................

Tulisan ini sekedar sharing pengalaman dan semoga dapat bermanfaat. .......... "

Berikut daftar isi dari series E-book posting in GIS community - Komunitas GIS group/milist mengenai PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.x.

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.x (PCD_ARCGIS_GEOVISI.pdf upload in komunitas gis Aug 16 2008), berisi :
A. DISPLAY CITRA
B. KOMPOSIT CITRA
C. DISPLAY NILAI PIXEL CITRA
D. DISPLAY NILAI RENTAN BAND/SALURAN CITRA
E. GEOREFERENCE CITRA
F. KLASIFIKASI MULTISPEKTRAL CITRA
- KLASIFIKASI UNSUPERVISED
- KLASIFIKASI SUPERVISED

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS -lanjutan (PCD_ARCGIS_GEOVISI-2.pdf upload in komunitas gis Dec 30 2008), berisi :
A-F. Rangkuman dari sebelumnya (PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.x)
G. KOREKSI RADIOMETRIK
# Ekstensi Spatial Analyst
# Map Algebra
H. MOSAIK CITRA
I. PEMFILTERAN (FILTERING)
J. EKSTRAKSI DATA – PEMOTONGAN CITRA
K. TRANSFORMASI CITRA
- Penajaman Citra
- Principal Components Analysis
- Band Ratio
- Indeks Vegetasi

PCD_ARCGIS_GEOVISI.pdf upload in komunitas gis Aug 16 2008
PCD_ARCGIS_GEOVISI-2.pdf upload in komunitas gis Dec 30 2008

Semoga bisa bermanfaat :)

Best Regards,
Aji Putra Perdana
http://ajiputrap.blogspot.com/
Komunitas GIS

Learn GIS and Remote Sensing is Luar Biasa :)

in GeoVisi we learn and do short course or training with 3 :
"Do by Learning..."
"...learn by doing"
"Do by learning, learn by doing"
-end-
sumber informasi :
http://ajiputrap.blogspot.com/2009/01/pengolahan-citra-digital-arcgis.html
http://ajiputrap.blogspot.com/2009/01/pengolahan-citra-digital-menggunakan.html
http://ajiputrap.blogspot.com/2008/12/arcgis-pengolahan-citra-image.html