Online-online buat Peta...
Online atau berinteraksi dengan dunia maya atau terhubung melalui internet adalah jamannya anak muda sekarang, dari usia kecil hingga dewasa pun menjamah layar dan terhubung untuk online-online. Ketika online tren yang terjadi saat ini ialah berkoneksi dengan teman baru maupun lama bahkan dengan saudara jauh. Jarak tak jadi penghalang mesti tubuh tak bisa melayang tapi pikiran dan jiwa seakan tenang tatkala bisa berhubung atau bertemu di dunia maya.
Selain tren komunikasi di dunia maya, sharing atau berbagi informasi di dunia maya dalam bentuk sajian peta atau citra yang bisa diakses dari berbagai tempat untuk mengetahui dimana lokasi kita berada hingga menggambarkan fenomena kebumian yang terjadi. Online-online buat Peta inilah tren yang menjangkiti dunia geospasial maya dan nyata dimana berbagai latar belakang (baca: data dasar) bisa diakses, terlebih kemunculan Google Earth, Bing Maps, Google Maps, hingga ESRI dengan cloud computing untuk mapping melalui ArcGIS Server. Hal ini memunculkan interaksi yang menarik bagi orang awam seperti saya yang tidak memahami dunia pemrograman komputer dan lebih familiar dengan GUI alias klik sini, tambah data dan display data lalu cetak atau menggunakan tombol-tombol ketimbang bahasa komputer.
Online mapping dengan akses ArcGIS Explorer Online kemudian mengemas berbagai GIS server serta dikombinasikan dengan data GIS yang dimiliki dan menampilkan visualisasi sederhana ala ArcGIS Explorer (http://www.arcgisonline.com). Cukup daftar atau sign in dan bergabung, dilanjut dengan akses data dasar dari arcgis server maupun dari Geospasial Untuk Negeri (dimana ada data batas administrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia). Menampilkan data batas DAS (daerah aliran sungai) yang melewati ibukota NKRI yakni Provinsi DKI Jakarta merupakan hal yang menarik untuk melihatnya ditampalkan di atas citra dan memvisualisasikannya secara online melalui ArcGIS Explorer Online.
Jika Anda sering online dan ingin membuat atau menampilkan peta untuk dimasukkan ke dalam blog atau website Anda ataupun untuk dicetak dan dibagikan kepada rekan Anda. Silahkan coba akses ArcGIS Explorer Online, dijamin seru dengan adanya data dasar yang beranekaragam :).
Silahkan klik pada salah satu layer batas DAS, maka akan muncul informasi yang dimiliki oleh atribut dari batas DAS tersebut. Gambar di bawah ini ialah visualisasi Batas DAS-DAS yang melewati DKI Jakarta dimana sumber data batas DAS dari watershed delineation dari SRTM yang disesuaikan dengan Batas DAS dari instansi terkait.
View Larger Map
Bahkan yang menarik lagi, kita dapat menganalisa area terbangun di DAS-DAS yang melewati DKI Jakarta. Silahkan akses data batas administrasi dari Geospasial Untuk Negeri, nah...di dalamnya ada layer lingkungan terbangun. Tampilkan layer tersebut dan hidden (alias un-centang) layer yang lain, sisakan batas admin hingga desa. Walhasil, berikut inilah tampilan kombinasi batas DAS dengan lingkungan terbangun.
View Larger Map
Salam,
Aji PP
Selasa, 03 Januari 2012
Online-online buat Peta...
Label:
ARCGIS,
DATA INTEROPERABILITY,
GIS,
GOOGLE EARTH,
ONLINE MAPPING,
REMOTE SENSING,
SIG
Lokasi:
Bogor, Indonesia
Minggu, 21 Agustus 2011
(Sharing) Tutorial GIS and Remote Sensing
(Sharing) Tutorial GIS and Remote Sensing
Seiring perkembangan teknologi geospasial baik di bidang sistem informasi geografis maupun penginderaan jauh, maka akan sangat sia-sia jika kertas-kertas itu berserakan begitu saja. Oleh karena itu, maka ijinkanlah kumpulan kertas-kertas hasil dari berbagai aktivitas, baik kegiatan semasa perkuliahan, hasil praktikum maupun modul atau tutorial yang secara sengaja dipersiapkan untuk kegiatan pelatihan SIG dan Penginderaan Jauh, ada juga yang memang dipersiapkan untuk dibagi dan membantu satu dengan lainnya.
1. Pengolahan Citra Dijital Menggunakan ArcGIS 9.2 (1) dan (2) yang di-publish di Komunitas GIS
2. Pengolahan Citra MODIS dengan ENVI
3. Pengolahan Citra Landsat untuk Garis Pantai dengan ENVI dan ErMapper
4. Visualisasi Data Batimetri dengan ArcView 3.x
5. Pemodelan Bahaya Longsor dengan ILWIS 3.x
6. Pemodelan Banjir Pesisir dengan ILWIS 3.x
7. Pengolahan Citra Aqua MODIS dengan SeaDAS 4.8
8. Pengolahan Citra Landsat untuk Pemetaan Mangrove dengan ENVI dan ArcGIS
9. Tutorial SIG Open Source Quantum GIS
10. Membangun Geodatabase dengan ArcGIS Diagrammer
11. Pengolahan Citra Landsat untuk Sedimen dengan ErMapper
*sekedar berbagi*
Salam,
Aji PP
Seiring perkembangan teknologi geospasial baik di bidang sistem informasi geografis maupun penginderaan jauh, maka akan sangat sia-sia jika kertas-kertas itu berserakan begitu saja. Oleh karena itu, maka ijinkanlah kumpulan kertas-kertas hasil dari berbagai aktivitas, baik kegiatan semasa perkuliahan, hasil praktikum maupun modul atau tutorial yang secara sengaja dipersiapkan untuk kegiatan pelatihan SIG dan Penginderaan Jauh, ada juga yang memang dipersiapkan untuk dibagi dan membantu satu dengan lainnya.
1. Pengolahan Citra Dijital Menggunakan ArcGIS 9.2 (1) dan (2) yang di-publish di Komunitas GIS
2. Pengolahan Citra MODIS dengan ENVI
3. Pengolahan Citra Landsat untuk Garis Pantai dengan ENVI dan ErMapper
4. Visualisasi Data Batimetri dengan ArcView 3.x
5. Pemodelan Bahaya Longsor dengan ILWIS 3.x
6. Pemodelan Banjir Pesisir dengan ILWIS 3.x
7. Pengolahan Citra Aqua MODIS dengan SeaDAS 4.8
8. Pengolahan Citra Landsat untuk Pemetaan Mangrove dengan ENVI dan ArcGIS
9. Tutorial SIG Open Source Quantum GIS
10. Membangun Geodatabase dengan ArcGIS Diagrammer
11. Pengolahan Citra Landsat untuk Sedimen dengan ErMapper
*sekedar berbagi*
Salam,
Aji PP
Label:
AQUA/TERRA MODIS,
ARCGIS,
ENVI,
ERMAPPER,
GIS,
ILWIS,
LANDSAT,
PENGINDERAAN JAUH,
QUANTUMGIS,
REMOTE SENSING,
SIG
Jumat, 17 Juni 2011
Koreksi Radiometrik Citra Landsat menggunakan ENVI 4.x
ENVI® (the Environment for Visualizing Images) merupakan sebuah revolusi dari sistem pengolahan citra digital. Dari permulaan lahirnya, ENVI telah didesain untuk banyak kebutuhan spesifik pada siapa yang biasanya menggunakan data penginderaan jauh satelit atau foto udara. ENVI menyediakan visualisasi data dan analisisnya secara komprehensif untuk citra dalam berbagai ukuran dan tipe apapun dalam lingkungan yang innovative dan user-friendly.

Koreksi atmosferik dilakukan pada citra yang mengalami distorsi radiometrik. Atau dikatakan juga bahwa Koreksi radiometrik dilakukan karena gangguan dari efek atmosfer sebagai sumber kesalahan utama.
Distorsi dapat terjadi sewaktu akuisisi data dan transmisi atau perekaman detektor-detektor yang digunakan pada sensor dengan ciri-ciri kesalahan meliputi :
- Adanya piksel yang hilang
- Pengaruh atmosfer yang menyebabkan hamburan bayangan obyek
- Adanya tampilan garis yang disebabkan oleh ketidak seragaman detektor
Koreksi tersebut di atas dapat menggunakan metode penyesuaian histogram (histogram adjustment). Asumsi yang melandasi metode ini adalah nilai piksel terendah tiap saluran seharusnya bernilai 0. Apabila nilai lebih besar dari nol (>0), maka dihitung sebagai bias atau offset, dan koreksi dilakukan dengan cara menghilangkan bias tersebut, yaitu mengurangi keseluruhan nilai spektral pada saluran asli dengan nilai biasnya masing-masing.
Di ENVI dapat dilakukan dengan Band Math atau Dark Substract
Basic Tools > Band Math
kemudian masukkan formula pengurangn nilai bias, misal : B1-54
lakukan untuk masing-masing band, dengan nilai biasnya masing-masing
Basic Tools > Preprocessing > General Purpose Utilities > Dark Substract
pilih citranya, maka semua band akan terkoreksi (apabila semua band/saluran berada dalam satu file)
Untuk cek nilai rentan band/saluran
Pilih Basic Tools > Statistics > Compute Statistics
Sumber: Cara Koreksi Radiometri Citra LANDSAT TM dan ENVI help
Label:
ENVI,
LANDSAT,
PENGINDERAAN JAUH,
REMOTE SENSING
Rabu, 20 April 2011
Change Detection, beda data, perlukah Koreksi Geometrik?

Change Detection, beda data, perlukah Koreksi Geometrik?
Jawabnya, sudah barangtentu perlu (kata si fulan); karena tidak mungkin kita akan mendapatkan hasil yang sesuai harapan jika dua data yang berbeda (dalam hal ini data citra satelit penginderaan jauh) dilakukan untuk analisa/deteksi perubahan.
Contoh kasus, data yang digunakan ialah citra landsat mss tahun 1972 dibandingkan dengan citra landsat tm tahun 2006. Apakah masih perlu koreksi geometrik?
Dari sisi resolusi spasial, tentunya berbeda dimana landsat mss memiliki resolusi spasial 60 meter sedangkan landsat tm memiliki resolusi spasial 30 meter. Tapi mari kita coba cermati dari sisi geometriknya dulu.
Silahkan amati dan pelajari gambar di atas dan berikan saran atau jawaban atas pertanyaan tersebut.
Salam,
app
Label:
ENVI,
ERMAPPER,
LANDSAT,
PENGINDERAAN JAUH,
REMOTE SENSING
Rabu, 02 Maret 2011
GPS: Marking and Tracking...
GPS: Marking and Tracking...
Global Positioning System merupakan alat untuk menentukan posisi dalam suatu system koordinat tertentu. Pertama system ini dikembangkan oleh Amerika untuk meletakkan sekian puluh satelit menyebar di angkasa bumi dalam suatu system konstelasi satelit.
Mau tau bagaimana caranya menyimpan lokasi dan perjalanan yang kita lalui dengan GPS?
http://gisresetutor.blogspot.com/2010/01/tutorial-gps-global-positioning-system.htmlSalam,GPS Track dan Mark
E-book ini berjudul : Track dan Mark Lokasi dengan GPS 76CsxPenulis : A. AnamHalaman : 11 halE-book ini membahas pengenalan GPS 76Csx, kalibrasi GPS, tracking perjalanan, dan mark (merekam posisi) waypoint.
Penulis
Selasa, 21 September 2010
Band Ratio dengan ArcGIS
Band Ratio dengan ArcGIS
Band Ratio adalah rasio antar band atau bahasa sederhananya ialah pembagian antara band x dan band y. Kegunaan untuk band ratio sangatlah banyak, bisa untuk menonjolkan obyek vegetasi, air maupun batas antara daratan dan lautan.
Band Ratio merupakan salah satu metode transformasi citra penginderaan jauh secara digital. Biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan software atau perangkat lunak untuk pengolahan citra satelit digital, seperti ENVI, ERDAS maupun ERMAPPER serta software-software lainnya.
Pada kesempatan kali ini, citra satelit Landsat yang terdiri dari sejumlah saluran-saluran dimana diantaranya ada saluran 5 dan saluran 2 yang dimana jika diolah dengan metode band ratio. Yakni band ratio 5/2 = band 5 dibagi dengan band 2 dapat digunakan untuk ekstraksi informasi garis pantai ataupun analisa dinamika perubahan pantai apabila kita menggunakan citra satelit landsat multitemporal dan mengoverlaykan hasil band ratio dengan saluran-saluran lainnya untuk melihat dinamika perubahan yang terjadi.
Metode ini tentusaja sangatlah mudah diaplikasi di dalam software pengolahan citra satelit digital, bahkan metode band ratio ini di dalam softwate ENVI dengan ENVI Zoom-nya digunakan sebagai salah satu opsi tambahan dalam melakukan proses ekstraksi fitur secara otomatis. Atau proses tersebut cukup terkenal saat ini sebagai salah satu cara klasifikasi citra satelit yang berbasis pada obyek yakni object-based classification.
Selain dengan software tersebut, metode band ratio ini tentusaja bisa dilakukan di dalam software sistem informasi geografi yang terupdate dari ESRI yakni ArcGIS 9.x. Dimana konon kabarnya di dalam ArcGIS versi 10, toolboxes untuk pengolahan citra satelit digital telah dipisahkan alias dipersiapkan tersendiri dan tentusaja hal ini menjawab tantangan integrasi antara data GIS dengan software pengolahan citra atau data citra satelit penginderaan jauh.
Yang diulas kali ini ialah metode band ratio dengan ArcGIS versi 9.x, yakni melalui toolboxes Map Algebra maupun dengan tools Spatial Analyst yakni raster calculator.
Silahkan dicoba,
Salam,
~app~
Band Ratio merupakan salah satu metode transformasi citra penginderaan jauh secara digital. Biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan software atau perangkat lunak untuk pengolahan citra satelit digital, seperti ENVI, ERDAS maupun ERMAPPER serta software-software lainnya.
Pada kesempatan kali ini, citra satelit Landsat yang terdiri dari sejumlah saluran-saluran dimana diantaranya ada saluran 5 dan saluran 2 yang dimana jika diolah dengan metode band ratio. Yakni band ratio 5/2 = band 5 dibagi dengan band 2 dapat digunakan untuk ekstraksi informasi garis pantai ataupun analisa dinamika perubahan pantai apabila kita menggunakan citra satelit landsat multitemporal dan mengoverlaykan hasil band ratio dengan saluran-saluran lainnya untuk melihat dinamika perubahan yang terjadi.
Metode ini tentusaja sangatlah mudah diaplikasi di dalam software pengolahan citra satelit digital, bahkan metode band ratio ini di dalam softwate ENVI dengan ENVI Zoom-nya digunakan sebagai salah satu opsi tambahan dalam melakukan proses ekstraksi fitur secara otomatis. Atau proses tersebut cukup terkenal saat ini sebagai salah satu cara klasifikasi citra satelit yang berbasis pada obyek yakni object-based classification.
Selain dengan software tersebut, metode band ratio ini tentusaja bisa dilakukan di dalam software sistem informasi geografi yang terupdate dari ESRI yakni ArcGIS 9.x. Dimana konon kabarnya di dalam ArcGIS versi 10, toolboxes untuk pengolahan citra satelit digital telah dipisahkan alias dipersiapkan tersendiri dan tentusaja hal ini menjawab tantangan integrasi antara data GIS dengan software pengolahan citra atau data citra satelit penginderaan jauh.
Yang diulas kali ini ialah metode band ratio dengan ArcGIS versi 9.x, yakni melalui toolboxes Map Algebra maupun dengan tools Spatial Analyst yakni raster calculator.
Silahkan dicoba,
Salam,
~app~
Label:
ARCGIS,
ENVI,
GIS,
LANDSAT,
PENGINDERAAN JAUH,
REMOTE SENSING,
SIG
Jumat, 16 Juli 2010
pindahan blog..
pindahan blog..
Berhubung blog ini tidak bisa diakses, maka it's time to move...Entah karena apa, koq tidak bisa diakses. Smoga bukan karena ada yang mengganggunya...
Salam,
app
Salam,
app
Langganan:
Postingan (Atom)